Solusi Membrantas Suap Dan Hadiah Yang Haram - Rizki yang didapatkan tidak halal, ia tidak akan mampu
mendatangkan kebahagiaan. Ketika satu kemaksiatan dilakukan, itu berarti
menanam dan menebarkan kemaksiatan Lainnya. Dia akan menggeser peran hukum,
sehingga peraturan syariat tidak lagi mudah dipraktekkan. Padahal untuk
mendapatkan kebahagian, Islam haruslah dijalankan secara kafah (menyeluruh). Solusi
memberantas suap maupun penyakit sejenisnya, terbagi dalam dua hal.
Solusi Untuk Individu Dan Masyarakat.
Setiap individu muslim hendaklah memperkuat ketakwaannya
kepada Allah swt. Takwa merupakan wasiat Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk umat
yang terdahulu dan yang kemudian. Dengan takwa ia mengetahui perintahNya lalu
melaksanakannya, dan mengetahui laranganNya lalu menjauhinya.
Berusaha menanamkan pada setiap diri sifat amanah, dan
menghadirkan ke dalam hati besarnya dosa yang akan ditanggung oleh orang yang
tidak menunaikan amanah. Dalam hat ini, peran agama memiliki pengaruh sangat
besar, yaitu dengan penanaman akhlak yang mulia.
Setiap individu selalu belajar memahami rizki dengan benar.
Bahwa membahagiakan diri dengan harta bukanlah dengan cara yang diharamkan
Allah Subhanahu wa Ta’ala, akan tetapi dengan mencari rizki yang halal dan
hidup dengan qana’ah, sehingga Allah swt akan memberi berkah pada hartanya, dan
Ia dapat berbahagia dengan harta tersebut.
Menghadirkan ke dalam hati, bahwa di balik penghidupan ini
ada kehidupan yang kekal, dan setiap orang akan diminta pertanggungjawabannya
di hadapan Allah swt. Semua perbuatan manusia akan ditanya oleh Allah Subhanahu
wa Ta’ala tentang hartanya, dari mana engkau mendapatkannya, dan kemana engkau
habiskan? Jika seseorang selamat pada pertanyaan pertama, belum tentu ia
selamat pada pertanyaan berikutnya.
Solusi Untuk Ulil Amri (Pemerintah)
Jika ingin membersihkan penyakit masyarakat ini, hendakah
memulai dari mereka sendiri. Pepatah Arab mengatakan, rakyat mengikuti agama
rajanya. Jika rajanya baik, maka masyarakat akan mengikutinya, dan sebaliknya.
Bekerjasama dengan para da’i untuk menghidupkan ruh tauhid
dan keimanan kepada Allah swt. Jika tauhid telah lurus dan iman telah benar,
maka, semuanya akan berjalan sesuai yang diinginkan oleh setiap diri seorang
muslim.
Jika mengangkat seorang pejabat atau pegawai, hendaklah
mengacu kepada dua syarat, yaitu keahlian, dan amanah. Jika kurang salh satu
dari dua syarat tersebut, tak mustahil terjadi kerusakan. Kemudian, memberi
hukuman sesuai dengan syariat bagi yang melanggarnya.
Semua pejabat pemerintah seharusnya mencari penasihat dan
bithanah (orang dekat) yang shalih, yang menganjurkannya untuk berbuat baik,
dan mencegahnya dari berbuat buruk. Seiring dengan itu, Ia juga menjauhi
bithanah yang thalih.
INTINE BELAJAR - Jika ada penulisan surat Al-Qur'an yang salah atau ada kesalahan makna dan kesalahan lainnya, harap untuk segera lapor ke admin untuk tujuan perbaikan melalui email: intinebelajar@gmail.com !!! Terima Kasih
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan berkomentar sesuai apa yang telah anda baca dengan syarat.
1. Berkomentarlah dengan Relevan
2. Don't Spam
3. No Porn
4. No Sara
5. Jika MELANGGAR komentar akan dihapus