Atas dari kiri: Ali (wasit), Mufid, Zidkin, Imam, Hana, Rengga, Yoga (wasit) Bawah dari kiri: Anang, Rhenaldy, Wisnu, Athok, Moldy |
Selamat sore, siang, malam, pagi kawan. Apa kabar hari ini ? Semoga baik baik saja ya :D
Tidak terasa bulan suci Ramadhan sudah di depan mata, perasaanku senang sekali. Apalagi Ramadhan kali ini bertepatan dengan hari libur sekolah, pasti tambah nikmat puasanya..hehe
*back to topik
Kenapa ya saya buat artikel tentang Kalah bukan akhir dari segalanya. Jadi gini saya sedikit mau curhat kepada sobat semua bahwa tim kelimaan kelas saya (futsal X IPS 3) baru saja masuk seperempat FINAL class meeting. Namun setelah ketemu dengan lawan rival abadi (XI UP2).
Melihat semangat para supporter dari kelas saya, saya pun menjadi lebih semangat dalam menjalani pertandingan. Pada awalnya kelas saya memimpin dengan skor 1-0 pencetak gooll nya adalah saya sendiri :D. Saya merasa senang karena bisa memasukkan bola ke gawang lawan, namun saya sedikit takut karena satu goll belum bisa membuat kelas saya aman.
Akhirnya rasa takut itu menjadi kenyataan dan skor menjadi 1-1. Saya terus mencoba mengutak-atik bola untuk membalikkan keadaan namun usaha saya gagal dan terjadilah gooll kedua untuk lawan skor menjadi 1-2.
Melihat keadaan ini para pemain terlihat down dan kecewa, namun saya terus memberi semangat kepada teman-teman saya. Setelah waktu kurang 2 menit keajaiban datang, saya memberi umpan kepada Hana dan akhirnya bisa menyamakan keadaan. Kami merasa senang sekali karena bisa menyamakan kedudukan menjadi 2-2.
Karena pertandingan berakhir imbang akhirnya di lanjutkan dengan babak adu penalti disinilah saya merasa tidak yakin akan kemampuan saya, saya merasa minder dan berpikir yang tidak tidak. Saat adu penalti akan di mulai diberi pengarahan bahwa tenendang penalti dilakukan 3 kali, lalu lempar koin berhubung saya sebagai kapten tim menang dalam memilih koin, saya lebih memilih untuk kiper terlebih dahulu karena saya rasa dengan begitu mental sang lawan bisa agak down.
Di awali tendangan penalti sang lawan gawang kami pun bobol dengan tendangan keras. Namun untung saja penendang dari tim saya sukses dalam mencetak goll.
Setelah penendang dari kelas saya sukses semua, lalu dilanjutkan tendangan dari lawan. Kami terus berdoa agar tendangan itu tidak gool dan Alhamdulillah ternyata Tuhan mengabulkan doa kami semua. Tibalah penendang penentu yaitu saya, karena dari awal saya merasa ragu akhirnya saya gagal memasukkan bola lewat adu penalti tersebut.
Tidak samapai disitu saja, tendangan adu penalti dilanjutkan lempar koin dengan peraturan jika saya memilih bola dan saya gagal berarti saya kalah, disitu saya menang lagi namun saya memilih untuk menendang bola, tendangan penalti tersebut saya serahkan kepada kiper saya (Athok). Kami semua berdoa agar Athok berhasil mencetak goll. Karena Athok ndredek dan ragu, sehingga Athok gagal mencetak goll. Dan akhirnya langkah kami terhenti sampai di babak seperempat FINAL.
Saya menunduk sedih karena telah membuat kecewa teman-teman. Mereka telah rela berpanas-panasan hanya untuk mendukung tim kelas, tapi ternyata saya membuat mereka semua kecewa.
Namun, saya diberi semangat oleh teman-teman bahwa masih ada class meeting tahun depan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada.
Semua itu tetap kita jalani dengan fair play. Kami semua memberi selamat kepada lawan, karena mereka pantas memenangkan laga itu.
X IPS 3 memberi selamat kepada X UP 2 |
Wassalamm'ualaikum wr wb
#semangat
#kamitidaktakut
#IPS3Wani
#IPS3Story
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan berkomentar sesuai apa yang telah anda baca dengan syarat.
1. Berkomentarlah dengan Relevan
2. Don't Spam
3. No Porn
4. No Sara
5. Jika MELANGGAR komentar akan dihapus