Kondisi Sosial Masyarakat Mekkah Sebelum
Islam - Bangsa arab memiliki karakter positif
seperti pemberani, ketahanan fisik, kekuatan daya ingat, hormat akan harga diri
dan martabat, penganut kebebasan, loyal terhadap pimpinan. Pola hidup
sederhana, ramah, ahli syair dan sebagainya. Tapi karakter baik mereka terkikis
oleh kejahiliyahan mereka.
Mereka melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk
seperti minum khamr (arak) sampai mabuk, berzina, berjudi, merampok dan
sebagainya. Mereka menempatkan perempuan pada kedudukan yang sangat rendah.
perempuan dipandang ibarat binatang piaraan dan tidak memiliki kehormatan dan
kekuatan untuk membela diri. Laki-laki memiliki kebebasan untuk menikah dan
menceraikan semaunya.
Tradisi yang terburuk di masyarakat Arab
adalah mengubur anak-anak perempuan mereka hidup-hidup. Mereka merasa terhina
dan malu memiliki anak perempuan dan marah bila istrinya melahirkan anak
perempuan. Mereka menyakini bahwa anak perempuan akan membawa kemiskinan dan
kesengsaraan.
Selain itu, sistem perbudakan berlaku di
masyarakat Arab. Para majikan memiliki kebebasan mempelakukan budanyaknya.
Mereka punya kebebasan menyiksa budaknya, bahkan memperlakukan budaknya seperti
binatang dan barang dagang yang bisa dijual atau dibunuh. Posisi budak tidak
memiliki kebebasan hidup yang layak dan manusiawi.
Kondisi Ekonomi Masyarakat Mekkah Sebelum Islam
Bangsa arab memiliki mata pencaharian
bidang perdagangan, pertanian, dan peternakan.
Peternakan menjadi sumber kehidupan bagi
Arab badui. Mereka berpindah-pindah menggiring ternaknya ke daerah yang sedang musim hujan atau ke pandang
rumput.
Mereka mengosumsi daging dan susu dari ternaknya. Serta membuat pakaian dan kemanya dari bulu domba. Jika telah terpenuhi kebutuhannya, mereka menjualnya kepada orang lain. Orang kaya dikalangan mereka terlihat dari banyaknya hewan yang dimiliki.
Mereka mengosumsi daging dan susu dari ternaknya. Serta membuat pakaian dan kemanya dari bulu domba. Jika telah terpenuhi kebutuhannya, mereka menjualnya kepada orang lain. Orang kaya dikalangan mereka terlihat dari banyaknya hewan yang dimiliki.
Selain Arab Badui, sebagian masyarakat
perkotaan yang menjadikan peternakan sebagai sumber penghidupan. Ada yang
menjadi pengembala ternak milik sendiri, ada juga yang mengembala ternak orang
lain. Seperti Nabi Muhammad saw, ketika tinggal di suku Bani Sa’ad, beliau
seorang pengembala kambing. Begitu juga Umar bin Khaththab, Ibnu Mas’ud dan
lain.
Adapun Masyarakat perkotaan yang tinggal di
daerah subur, seperti Yaman, Thaif, Madinah, Najd, Khaibar atau yang lainnya, mereka
menggantungkan sumber kehidupan pada pertanian. Selain pertanian, mayoritas mereka memilih perniagaan sebagai
mata pencaharian.
Khusunya, penduduk Mekah, mereka memiliki pusat perniagaan istimewa. Penduduk Mekah memiliki kedudukan tersendiri dalam pandangan orang-orang Arab, yaitu mereka penduduk negeri Haram (Mekah). Orang-orang Arab lain tidak akan mengganggu mereka, juga tidak akan mengganggu perniagaan mereka. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menganugrahkan hal itu kepada mereka. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
Khusunya, penduduk Mekah, mereka memiliki pusat perniagaan istimewa. Penduduk Mekah memiliki kedudukan tersendiri dalam pandangan orang-orang Arab, yaitu mereka penduduk negeri Haram (Mekah). Orang-orang Arab lain tidak akan mengganggu mereka, juga tidak akan mengganggu perniagaan mereka. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menganugrahkan hal itu kepada mereka. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
Artinya : 67. dan Apakah mereka tidak
memperhatikan, bahwa Sesungguhnya Kami telah menjadikan (negeri mereka) tanah
suci yang aman, sedang manusia sekitarnya rampok-merampok. Maka mengapa
(sesudah nyata kebenaran) mereka masih percaya kepada yang bathil dan ingkar
kepada nikmat Allah?
Suku Quraisy merupakan pendudukan Mekkah
yang memegang peranan dalam perniagaan di Jazirah Arab. Mereka mendapat
pengalaman perniagaan dari orang-orang Yaman yang pindah ke Mekah. Orang-orang
Yaman terkenal keahlianya di bidang perniagaan. Selain itu, kota Makkah memiliki Ka’bah sebagai tempat
orang-orang di jazirah Arab melaksanakan haji. Mereka datang untuk melaksanakan
haji setiap tahun.
Kebisaan Orang-orang Quraisy mengadakan
perjalanan perdagangannya ke daerah-daerah lain. Allah saw. mengabadikan
perjalanan dagang mereka sebagai perjalanan dagang yang sangat terkenal, yaitu
perjalanan musim dingin menuju Yaman, dan sebaliknya perjalanan dagang musim
panas ke Syam.
Allah berfirman:
Allah berfirman:
لإِيلاَفِ قُرَيْشٍ {1} إِيلاَفِهِمْ
رِحْلَةَ الشِّتَآءِ وَالصَّيْفِ {2} فَلْيَعْبُدُوا رَبَّ هَذَا الْبَيْتِ {3}
الَّذِي أَطْعَمَهُم مِّن جُوعٍ
وَءَامَنَهُم مِّنْ خَوْفٍ {4}
Artinya: 1. karena kebiasaan orang-orang
Quraisy, 2. (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim
panas, 3. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka'bah). 4.
yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan
mengamankan mereka dari ketakutan. (QS. Quraisy: 1-4)
Orang-orang Arab memiliki pusat-pusat
perdagangan yang terkenal seperti Ukazh, Mijannah, dan Zul Majaz. Fungsi pusat
perdagangan bukan hanya sebagai tempat transaksi perdagangan, tetapi juga
menjadi pusat pertemuan para sastrawan, penyair, dan orator. Mereka saling
menguji kemampuan.
Hal ini mengambarkan bahwa konsep pasar tidak sekedar sebagai pusat perdagangan, tetapi juga menjadi pusat peradaban, kekayaan bahasa dan transaksi-transaksi global. Dan Bahasa Arab orang-orang Quraisy pada saat itu menjadi bahasa yang paling mudah diucapkan, paling enak didengar serta paling kaya perbendaharaan kata dan maknanya.
Hal ini mengambarkan bahwa konsep pasar tidak sekedar sebagai pusat perdagangan, tetapi juga menjadi pusat peradaban, kekayaan bahasa dan transaksi-transaksi global. Dan Bahasa Arab orang-orang Quraisy pada saat itu menjadi bahasa yang paling mudah diucapkan, paling enak didengar serta paling kaya perbendaharaan kata dan maknanya.
Pada Transaksi ekonomi, transaksi riba
sudah merata di jazirah Arab. Termasuk Mekkah sebagai pusat sudah terpengaruhi
sistem riba. Hal ini bisa terjadi karena
mempelajari dari sistem perdagangan yang dilakukan oleh bangsa lain.
Adapun Transportasi yang mereka andalkan
pada saat itu ialah onta, yang dianggap seabgai perahu padang pasir. Onta
merupakan kendaraan yang menakjubkan. Onta memiliki kekuatan yang tangguh,
mampu menahan haus dan mampu menempuh perjalanan yang sangat jauh. Onta-onta
ini pergi membawa barang dagangan dari negeri lainnya, dan kemudian kembali
membawa produk negeri tempat berniaga.INTINE BELAJAR - Jika ada penulisan surat Al-Qur'an yang salah atau ada kesalahan makna dan kesalahan lainnya, harap untuk segera lapor ke admin untuk tujuan perbaikan melalui email: intinebelajar@gmail.com !!! Terima Kasih
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan berkomentar sesuai apa yang telah anda baca dengan syarat.
1. Berkomentarlah dengan Relevan
2. Don't Spam
3. No Porn
4. No Sara
5. Jika MELANGGAR komentar akan dihapus