Langkah Langkah Dakwah Nabi Muhammad di
Madinah - Nabi Muhammad SAW tiba di kota Madinah
tahun 622 M. Kehadiran nabi Muhammad dan Umat Islam di kota Madinah menandai
zaman baru bagi perjalanan dakwah Islam. Umat Islam di kota Madinah tidak lagi
banyak mendapat gangguan dari masyarakat kafir Quraisy, karena mereka mendapat
perlindungan dari penduduk Madinah yang muslim.
Dengan diterimanya Nabi Muhammad dan umat
Islam oleh masyarakat Madinah, maka Nabi saw memberikan gelar kepada umat Islam
Madinah dengan sebutan Kaum Anshar, yaitu kelompok masyarakat yang menjadi
penolong, sementara umat Islam yang datang dari Makkah diberi nama Kaum
Muhajirin.
Hijrah Nabi Muhammad saw merupakan cara membangun
masyarakat baru sesuai ajaran Islam. selain perintah dari Allah SWT, hijrah
nabi saw ke Madinah karena masyarakat Madinah (Yasrib), kabilah Aus dan Khajraj
mengharapkan kedatangannya sesuai baiat mereka di Aqabah I dan Aqabah II.
Setelah datang ke Madinah, Nabi Muhammad
menentukan prioritas utama dalam rangka membangun masyarakat baru. Adapun
prioritasnya adalah:
1. Membangun Masjid
Prorita pertama yang dilakukan Nabi
Muhammad setibanya di Madinah adalah membangun Masjid. Masjid dibangun di atas tanah
milik kedua anak yatim, yaitu Sahl dan Suhail. Tanah tersebut dibeli oleh Nabi
untuk pembangunan masjid dan untuk tempat tinggal.
Masjid memiliki multifungsi antara sebagai
tempat melaksanakan ibadah shalat. Setiap muslm semestinya selalu terikat
dengan masjid. Keberadaan masjid diharapkan keimanan dan ketaqwaan setiap
muslim akan senantiasa terjaga dan terpelihara.
Selain itu fungsi masjid sebagai pusat kegiatan pendidikan dan pengajaran keagamaan, tempat pengadilan berbagai perkara yang muncul di masyarakat, musyawarah dan lain sebagainya. Lebih dari itu, Bangunan masjid bukan saja sebagai tonggak berdirinya masyarakat Islam, tetapi juga awal pembangunan kota.
Selain itu fungsi masjid sebagai pusat kegiatan pendidikan dan pengajaran keagamaan, tempat pengadilan berbagai perkara yang muncul di masyarakat, musyawarah dan lain sebagainya. Lebih dari itu, Bangunan masjid bukan saja sebagai tonggak berdirinya masyarakat Islam, tetapi juga awal pembangunan kota.
2. Mempersaudarakan Kaum Muslimin
langkah konkrit yang dilakukan Nabi
Muhammad saw adalah mempersaudarakan kaum muslimin yang berasal dari Mekah
(kaum muhajirin) dengan kaum muslimin Madinah (kaum Anshar). Dengan persaudaran
tersebut, Nabi SAW telah menciptakan suatu persaudaraan baru yaitu persaudaraan
berdasarkan iman atau agama yang menggantikan persaudaraan yang berdasarkan
darah.
Nabi Muhammad mengajak kaum muslimin supaya masing-masing bersaudara atas dasar iman yang merupakan hal yang asasi untuk membentuk umat yang kuat. Dengan persaudaraan tersebut, umat akan bersatu dan tidak akan mudah tercerai-berai. Dan jika umat ini bersatu, niscaya umat ini akan menjadi lebih kuat.
Nabi Muhammad mengajak kaum muslimin supaya masing-masing bersaudara atas dasar iman yang merupakan hal yang asasi untuk membentuk umat yang kuat. Dengan persaudaraan tersebut, umat akan bersatu dan tidak akan mudah tercerai-berai. Dan jika umat ini bersatu, niscaya umat ini akan menjadi lebih kuat.
3. Perjanjian dengan masyarakat Yahudi Madinah
Langkah selanjutnya yang dilakukan Nabi
Muhammad adalah bermusyawarah dengan para sahabat baik muhajirin maupun anshar.
Musyawarah itu untuk merumuskan pokok-pokok pemikiran yang akan dijadikan
undang-undang.
Rancangan ini memuat aturan yang berkenaan dengan orang-orang Muhajirin, Anshar dan masyarakat Yahudi yang bersedia hidup berdampingan secara damai dengan umat Islam. Undang-undang tersebut dikenal dengan Piagam Madinah ( Mitsaq Al-Madinah).
Rancangan ini memuat aturan yang berkenaan dengan orang-orang Muhajirin, Anshar dan masyarakat Yahudi yang bersedia hidup berdampingan secara damai dengan umat Islam. Undang-undang tersebut dikenal dengan Piagam Madinah ( Mitsaq Al-Madinah).
Piagam tersebut merupakan sebuah bukti
bagaimana Islam mengayomi semua umat manusia, termasuk non muslim, karena Islam
memang rahmatan lil ‘alamin. Dan piagam tersebut membuat posisi Nabi saw semakin
tinggi dan dihormati disemua lapisan masyarakat.
Jika ada persoalan yang tidak dapat diselesaikan lewat musyawarah, maka diserahkan kepada keadilan dan kebijaksanaan Nabi. Kondisi tersebut menunjukan beliau menjadi pemimpin tertinggi di Madinah dan berhak membuat peraturan, baik untuk kepentingan sosial maupun kepentingan Negara.
Jika ada persoalan yang tidak dapat diselesaikan lewat musyawarah, maka diserahkan kepada keadilan dan kebijaksanaan Nabi. Kondisi tersebut menunjukan beliau menjadi pemimpin tertinggi di Madinah dan berhak membuat peraturan, baik untuk kepentingan sosial maupun kepentingan Negara.
Beberapa suku dari Kaum Yahudi menerima
dengan baik piagam tersebut, tetapi ada beberapa yang lainnya menolak. Di
antara suku Yahudi yang menolak adalah berasal dari Bani Nazhir, Quraizah, dan
Qainuqa, bahkan ketiga suku ini bersekutu dengan kaum kafir Quraisy Mekkah
untuk mengahncurkan kekuasaan nabi Muhammad SAW di Madinah. Pada akhirnya,
persekutuan mereka dengan Kafir Quraisy menyebabkan mereka terusir dari kota
Madinah. Sehingga tidak ada lagi masyarakat Yahudi tinggal di Madinah.
INTINE BELAJAR - Jika ada penulisan surat Al-Qur'an yang salah atau ada kesalahan makna dan kesalahan lainnya, harap untuk segera lapor ke admin untuk tujuan perbaikan melalui email: intinebelajar@gmail.com !!! Terima Kasih
perlu di tambahi berkirim surat kepada penguasa-penguasa diluar jazirah arab serta perjanjian hudaybiyah.
ReplyDeleteJangan lupa followback blog saya ya. Terima Kasih
FAJRIN MAULANA