Rukun Ibadah Haji yang Harus Dilakukan - Rukun ibadah haji
adalah pekerjaan yang tidak boleh ditinggalkan atau diganti dengan yang lain,
jika ditinggalkan maka tidah sah ibadahnya.
Rukun ibadah haji itu ada enam
1. Ihram, yaitu berniat didalam hati sambil memakai pakaian
putih yang tidak dijahit untuk mengerjakanhaji atau umrah. Ihram wajib
dimulai sesuai miqatnya, baik miqat
zamani maupun makani, dengan syarat-syarat
tertentu.
Pakaian ihram bagi laki-laki berupa dua helai kain putih yang tidak berjahit, satu diselendangkan dan satu helai lagi disarungkan, sedangkan untuk perempuan berupa pakaian yang menutup seluruh tubuh kecuali muka dan dua telapak tangan (tidak boleh memakai cadar penutup muka dan tidak boleh memakai sarung tangan
Pakaian ihram bagi laki-laki berupa dua helai kain putih yang tidak berjahit, satu diselendangkan dan satu helai lagi disarungkan, sedangkan untuk perempuan berupa pakaian yang menutup seluruh tubuh kecuali muka dan dua telapak tangan (tidak boleh memakai cadar penutup muka dan tidak boleh memakai sarung tangan
2. Wukuf, yaitu memulai berkumpulnya jemaah haji di Padang
Arafah, pada tanggal 9 Zulhijjah, dari waktu zuhur sampai terbit fajar tanggal
10 Zulhijjah. Wukuf di Arafah merupakan rukun haji yang paling utama. Sehingga
barangsiapa yang tidak sempat melakukan wukuf, walau telah melakukan semua
rukun yang lain, hajinya dianggap tidak ada
الحَجُّ عَرَافَةُ،
مَنْ جَاءَ لَيْلَةَ جَمْعِ قَبْلَ طُلُوْعِ الْفَجْرِ فَقَدْ أَدْرَكَ (رواه
الجماعة)
Artinya: ”Haji itu
adalah hadir di Arafah, barang siapa hadir pada malam
sepuluh sebelum terbit fajar sesungguhnya dia telah dapat waktu yang sah”.
(HR. Lima orang ahli hadits).
Wajib Wukuf
a. Dilakukan di dalam daerah Arafah (Kalau sempat keluar walau
sejengkal sebelum terbenam, diwajibkan membayar dam)
b. Dilakukan hingga terbenam matahari (kalau mengakhirinya
sebelum terbenam, wajib membayar dam).
Sunnah-Sunnah Wukuf
a. Melakukan shalat Zhuhur dan Asar (dijama' dan diqashar)
b. Mendengarkan secara khidmad Khutbah Arafah
c. Memperbanyak dzikir, doa atau baca Al Qur'an.
3. Tawaf, yaitu mengelilingi Ka’bah tujuh kali putaran, dimulai dan diakhiri di Hajar Aswad. Tawaf
rukun haji dinamakan tawaf ifadah.
ثُمَّ لْيَقْضُوا تَفَثَهُمْ وَلْيُوفُوا
نُذُورَهُمْ وَلْيَطَّوَّفُوا بِالْبَيْتِ الْعَتِيقِ
Artinya: “Dan hendaklah mereka tawaf (mengelilingi) rumah
yang tua itu (Ka’bah)”
(QS. Al Hajj :29).
Syarat Tawaf Ifadah sebagai berikut:
a. Menutup Aurat. Hadis nabi yang artinya:
b. Suci dari hadas dan najis
c. Ketika sedang tawaf, kabah berada disebelah kiri orang yang
sedang mengerjakan tawaf.
d. Mengelilingi kabah tujuh kali, tiga kali sambil lari-lari
kecil, dan empat kali sambil berjalan biasa, dimulai dari Hajar Aswad sambil
menciumnya.
Ketika mencium Hajar Aswad disunatkan membaca:
Ketika mencium Hajar Aswad disunatkan membaca:
بِسْمِ الله ِاللهُ
اَكْبَر
“ Dengan nama Allah dan Allah Maha Besar”
Macam-macan Thawaf
a. Tawaf Ifadah, adalah tawaf yang termasuk rukun ibadah haji.
b. Tawaf Qudum, adalah tawaf ketika baru tiba di kota Mekah
sebagai penghormatan yang pertama
terhadap Kabah dan Masjidil Haram.
c. Tawaf Wada, adalah tawaf ketika akan meninggalkan kota Mekah
sebagai perpisahan dengan kota suci, Kabah dan Masjidil Haram.
d. Tawaf Sunat, adalah tawaf selai yang telah dijelaskan di
atas, trawaf yang dianjurkan oleh Rasulullah
saw..
Sunnah-sunnah Thawaf
a. Istilam (mengusap) dan mencium Hajar Aswad ketika memulai
thowaf dan pada setiap putaran. Cara istilam adalah meletakkan tangan pada
Hajar Aswad dan menempelkan mulut pada tangannya dan menciumnya.
b. Pada 3 putaran pertama, bagi laki-laki melakukan harwalah
(berlari-lari kecil)
c. Istilam (mengusap) rukun Yamani. Rukun Yamani tidak perlu
dicium dan tidak perlu sujud di hadapannya. Adapun selain Hajar Aswad dan Rukun
Yamani, maka tidak disunnahkan untuk diusap.
d. Shalat di belakang "Maqam Ibrahim" dengan membaca:
pada raka'at pertama alfaatihah dan Al Kaafirun dan pada raka'at kedua al
faatihah dan Al Ikhlas
e. Menjaga pandangan dari berbagai hal yang melalaikan.
f. Berdoa di depan "Multazam" (sesuai hajat masing-masing).
g. Meminum air zamzam (turun menuju tempat sumur zam zam).
4. Sa’i, yaitu
berlari-lari kecil dari Safa ke Marwah
۞ إِنَّ
الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ ۖ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ
فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَطَّوَّفَ بِهِمَا ۚ وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإِنَّ
اللَّهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ
Artinya: “Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian
dari syi'ar Allah. Maka Barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau
ber-'umrah, Maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya. dan
Barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, Maka
Sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha mengetahui." (QS. Al
Baqarah :158)
Syarat-syarat melakukan sa’i adalah
a. Dilakukan setelah thawaf ifadhah ataupun thawaf qudum,
b. Dimulai dari bukit Shafa dan diakhiri di bukit Marwah,
c. Dilakukan tujuh kali
perjalanan, dari Shafa ke marwah dihitung sekali dan dari Marwah ke Shafa dihitung sekali
perjalanan pula.
Adapun di antara sunat sa’i adalah:
a. Berjalan biasa di antara Shafa dan Marwah, kecuali ketika melewati dua tiang atau pilar dengan lampu hijau, sunat berlari-lari kecil bagi pria.
b. Memperbanyak bacaan kalimat tauhid, takbir dan doa ketika
berada di atas bukit shafa dan Marwah dengan cara menghadap ke arah ka’bah
c. Membaca doa di sepanjang perjalanan Shafa - Marwah, dan
ketika sampai di antara pilar hijau membaca doa :
رَبِّ اغْفِرْ
وَارْحَمْ وَاهْدِنِى السَّبِيْلَ الأَقْوَامَ
Artinya: ”Ya Allah mohon ampun, kasihanilah dan berilah
petunjuk jalan yang lurus”.
5. Tahalul, adalah
menghalalkan kembali apa-apa yang tadinya dilarang ketika masih dalam keadaan
ihram. Caranya adalah dengan mencukur atau menggunting rambut sekurang-kurangnya tiga helai. Acara tahallul
ini dalam ibadah haji dapat diibaratkan ucapan salam dalam shalat, setelah
tahallul, maka selesailah ibadah haji kita.
Tahallul ada dua
macam;
a. Tahallul pertama adalah melakukan pemotongan rambut baik
secara keseluruhan atau hanya sebagianm walau hanya sepanjang 2 inci oleh
Syafi'i, setelah melakukan dua rukun ditambah satu wajib haji. Jadi setelah
melakukan ihram (rukun 1) lalu wukuf (rukun 2), dilanjutkan dengan melempar
Jamrah Aqabah, sesorang haji telah diperbolehkan untuk melakukan tahallul
pertama. Orang yang telah melakukan tahallul pertama, telah bebas dari beberapa
larangan-larangan ihram, kecuali hubungan suami isteri (jima').
b. Tahallul kedua adalah jika semua rangkaian rukun haji telah
dilakukan, termasuk thawaf ifadhah dan Sai' haji. Tahallul kedua tidak
dilakukan pemotongan, melainkan jatuh dengan sendirinya jika kedua hal di atas
telah dilakukan. Setelah tahallul kedua jatuh, semua larangan ihram boleh dilakukan
kembali, termasuk hubungan suami isteri.
6. Tertib, yaitu
mengerjakan ibadah haji yang termasuk rukun
diatas sesuai dengan urutanya
INTINE BELAJAR - Jika ada penulisan surat Al-Qur'an yang salah atau ada kesalahan makna dan kesalahan lainnya, harap untuk segera lapor ke admin untuk tujuan perbaikan melalui email: intinebelajar@gmail.com !!! Terima Kasih
https://saglamproxy.com
ReplyDeletemetin2 proxy
proxy satın al
knight online proxy
mobil proxy satın al
SW7
Oookk
ReplyDelete