Sejarah Model Kepemimpinan Khulafaur Rosyidin - Kepemimpinan keempat khulafaurrosyidin berbeda-beda
sesuai dengan karakter pribadinya dan situasi masyarakatnya. Pada masa Abu
Bakar, Beliau dikenal dengan khalifaturrosul yaitu pengganti rosul sebagai
pemimpin agama dan pemerintahan.
Semasa kepemimpinanya yang singkat, beliau memprioritaskan
penyelesaian problem dalam negeri. Beberapa kelompok berusaha melepaskan diri
dari jamaah Islam. mereka menggangkap setelah Nabi Muhammad saw meninggal maka
berakhir pula kekuasaan Islam terhadap mereka. Selain itu beberapa orang
mengaku sebagai nabi pengganti Rosul. Juga ada yang menolak membayar zakat.
Terhadap ketiga pembelot tersebut, Abu Bakar memutuskan untuk memerangi mereka.
Pusat kekuasaan bersifata sentral. Segala
kekuputusan ada di tangan Khalifah Abu Bakar. Walaupun begitu, Beliau selalu
mengadakan musyawarah dengan para shabatnya sebelum memutuskan sesuatu. Seperti
keputusan untuk memerangi orang yang tidak membayar zakat.
Terjadi musyawarah dengan Umar bin Khattab. Dan alasan abu Bakar bahwa tidak ada yang memisahkan antara shalat dan zakat. Disisi lain beliau menerima alasan para shahabat pada masalah penulisan al Qur’an. Beliau beralasan bahwa Nabi Muhammad saw tidak pernah mencontohkannya. Tapi setelah mendengar pendapat para shahabat bahwa penulisan itu untuk kemaaslahatan umat, beliau menerimnya.
Terjadi musyawarah dengan Umar bin Khattab. Dan alasan abu Bakar bahwa tidak ada yang memisahkan antara shalat dan zakat. Disisi lain beliau menerima alasan para shahabat pada masalah penulisan al Qur’an. Beliau beralasan bahwa Nabi Muhammad saw tidak pernah mencontohkannya. Tapi setelah mendengar pendapat para shahabat bahwa penulisan itu untuk kemaaslahatan umat, beliau menerimnya.
Abu Bakar menunjuk langsung Umar bin
Khattab sebagai penggantinya dengan mempertimbangkan situasi politik yang ada.
Beliau khawatir kalau pengangkatan melalui proses pemilihan seperti pada
masanya akan memperkeruh situasi politik. Selain itu agar pelaksanaan
pembangunan dan pengembangan Islam akan terhambat.
Pada Masa Khalifah Umar bin Khattab, beliau
memproklamirkan Amirullmukminin. Beliau
memprioritaskan perluasan Islam. perluasan Islam mencapai sepertiga dunia.
Islam bisa tersebar sampai ke daratan eropa. Ketegasan dan kebijkasanaan
membawa Islam menjadi kekuatan yang diperhitungankan. Posisi Islam menyamai
kekuatan besar yaitu romawi dan persia.
Umar bin Khatab menerapkan sistem
administrasi pemerintahan yang diadopsi dari Persia. Administrasi pemerintahan
mengatur delapan wilayah provinsi yaitu Mekah, Madinah, Syiria, Jazirah,
Basrah, Kufah, Palestina, dan Mesir. Beberapa Departemen didirikan untuk
mengatur gaji dan pajak tanah sehingga berdiri Bait al Mal.
Dalam merapikan sistem admnistrasi, Beliau
menerapkan kalender hijriah. Penanggal berdasarkan hijrah Nabi Muhammad saw ke
Madinah. Dan bulan Muhamram sebagai awal bulan kalender hijriyah.
Dalam proses peralihan kepemimpian, Umar
bin Khattab tidak menggunakan cara yang dilakukan oleh Abu Bakar.
Beliau lebih memilih tim formatur yang terdiri dari 6 orang shahabat nabi. Tugasnya untuk memilih diantara mereka sebagai penggantinya. Melalui proses persidangan tim formatur terpilih Utsman bin Affan sebagai Khlaifah..
Beliau lebih memilih tim formatur yang terdiri dari 6 orang shahabat nabi. Tugasnya untuk memilih diantara mereka sebagai penggantinya. Melalui proses persidangan tim formatur terpilih Utsman bin Affan sebagai Khlaifah..
Model kepemimpinan Umar bin Khatab
dilanjutkan oleh Utsman bin Affan. Beliau mengembang Islam ke beberapa daerah yang belum
tercapai pada masa Umar bin Khattab. Perbedaan karakter Utsman dengan Umar bin Khattab
menimbulkan model kepemimpinan yang berbeda.
Karakter Utsman yang lembut lembut berbeda dengan karakter Umar yang tegas dan keras. Hal ini menimbulkan keecewaan umat Islam. disamping itu Utsman bin Affan diangkat usia 70 tahun. Sehingga beliau memimpin umat Islam sedikit lemah.
Karakter Utsman yang lembut lembut berbeda dengan karakter Umar yang tegas dan keras. Hal ini menimbulkan keecewaan umat Islam. disamping itu Utsman bin Affan diangkat usia 70 tahun. Sehingga beliau memimpin umat Islam sedikit lemah.
Kebijakan yang paling disorot adalah Kebijakannya
pada pengangkatan kerabat keluarganya menduduki jabatan penting. Seperti
gubernur-gubernur ydi daerah kekuasaan Islam berasal dari kerabat dekat.
Selain perluasan Islam, Utsman memperhatikan
pembangunan dalam kota seperti membangun bendungan pencegah banjir,
jalan-jalan, jembatan, masjid, dan perluasan masjid nabawi. Beliau memperluas
daya tampung masjid nabawi yang dibangun pada zaman Nabi Muhammad saw.
Pada masalah suksesi kepemimpinan, Utsman
bin Affan tindak meningggalkan pesan. Beliau meninggal terbunuh dalam peristiwa
berdasah ketika beliau sedang membaca al Qur;an. Hal itulah yang memperburuk
situasi politik setelah meninggalnya Khalifah Utsman bin Affan di usia 83 tahun.
Ali bin Abi Thalib melajutkan kepemimpinan
utsman bin Affan dalam kondisi tidak stabil.
Pengangkatan Ali bin Abi Thalib disetuju mayoritas umat Islam. tapi sebagi pro muawiyah menolak kepemimpinan Ali bin Abi Thalib. Beliau menghadap situasi yang berbeda dengan zaman Abu Bakar dan Umar. Dimana Umat Islam pada masa Abu Bakar dan Umar masih bersatu, mereka memiliki banyak tugas yang harus dituntaskan seperti perluasan wilayah Islam.
Selain itu kehidupan sosialnya masih sangat sederhana dan belum banyak terpengaruh oleh kekayaan dan kedudukan. Sedangkan zaman Ali bin Abi Thalib, wilayah umat Islam sudah luas dan besar, serta perjuangannya sudah terpengaruh oleh motivasi duniawi.
Pengangkatan Ali bin Abi Thalib disetuju mayoritas umat Islam. tapi sebagi pro muawiyah menolak kepemimpinan Ali bin Abi Thalib. Beliau menghadap situasi yang berbeda dengan zaman Abu Bakar dan Umar. Dimana Umat Islam pada masa Abu Bakar dan Umar masih bersatu, mereka memiliki banyak tugas yang harus dituntaskan seperti perluasan wilayah Islam.
Selain itu kehidupan sosialnya masih sangat sederhana dan belum banyak terpengaruh oleh kekayaan dan kedudukan. Sedangkan zaman Ali bin Abi Thalib, wilayah umat Islam sudah luas dan besar, serta perjuangannya sudah terpengaruh oleh motivasi duniawi.
Ali menghadapi kelompok penentang sangat
kuat ketika memberlakukan kebijakannya pada pemecatan pejabat-pejabat. Hal ini
yang dianggap penyebab munculnya pemberontakan. Beliau menghadapi juga
pemberontakan dari Zubair dan Aisyah karena dianggap tidak menghukum pelaku
pembunuhan Utsman bin Affan. Pertentang keduanya mengakibatkan perang Jamal
atau perang unta karena Aisyah menunggang unta dalam peperangan. Pertentangan
Ali dengan Muawiyah mengakibatkan perang Shiffin.
Perang tersebut diakhiri dengan tahkim/arbitras
di Daumatul Jandal pada tahun 34 H. Akibat peristiwa itu, muncul tiga golongan
di kalangan umat Islam, yaitu Khawarij, Murjiah, dan Syiah. Ketiganya golongan
yang sangat kuat dan mewarnai perkembangan pemikiran dalam Islam.
Perselisihan itulah yang menjadi awal
berakhirnya pemerintahan Islam dibawah Khulafaur Rasyidin. meskipun memiliki
kelemahan-kelemahan, para ahli sejarah menyatakan bahwa pemerintahan Islam masa
Khulafaur Rasyidin merupakan masa pemerintahan Islam yang paling mendekati masa
pemerintahan Rasulullah saw.
INTINE BELAJAR - Jika ada penulisan surat Al-Qur'an yang salah atau ada kesalahan makna dan kesalahan lainnya, harap untuk segera lapor ke admin untuk tujuan perbaikan melalui email: intinebelajar@gmail.com !!! Terima Kasih
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan berkomentar sesuai apa yang telah anda baca dengan syarat.
1. Berkomentarlah dengan Relevan
2. Don't Spam
3. No Porn
4. No Sara
5. Jika MELANGGAR komentar akan dihapus